How Was 2024 ?
Akhirnya aku berhasil mengumpulkan sisa-sisa energi 2024 untuk menulis blog terakhir di Selasa terakhir 2024. Awalnya aku ingin menulis tentang lima tahunku berada di TK Al-Hilaal Kamal, namun beberapa pekerjaan datang mendadak dan beruntun akhirnya, ya sudahlah. sekalian saja di blog ini.
Lima tahun di TK, wah masih tidak percaya, secepat ini.
Aku secara resmi diterima di TK Al-Hilaal Kamal pada hari Senin, 16 September 2019. Senang sekali bisa berada di lingkungan TK Al-Hilaal Kamal. Aku tidak pernah mengira akan menjadi guru Taman Kanak-kanak sebelumnya, berjumpa dengan anak-anak kecil setiap hari dan menjadi bagian dari dunia masa kecil mereka, apa saja yang paling berkesan yang sudah aku alami disana? Mari kita lihat
Diawali dengan huru hara gempa 6, 2 SR pada tanggal 26 September 2019, pagi itu sekitar jam 09.00 WIT aku sedang berada di kantor TK, aku lagi buka Shopee cari rok plisket yang pada tahun itu lagi booming banget, rok simple lipit-lipit yang elegan, cocok untuk dipakai ke sekolah atau acara lainnya, berhubung masih awal honor, aku belum punya banyak pakaian, saat itu aku pakai pakaian apa adanya ke sekolah, jilbab pun hanya beberapa, sepatu? apalagi. Alhamdulillah beberapa minggu sebelumnya aku sempat beli sepatu pantofel wanita dari karet warna coklat di Mama Tia, jadi bisa dipakai ke sekolah. Allah lah yang Maha mengetahui, waktu beli sepatu itu, gak ada kepikiran mau kerja atau honor dimana, hanya pengen aja. Ternyata aku baru sadar, semua itu petunjuk dari Allah sehingga aku bisa pakai untuk ke sekolah. Canggung banget ya Allah saat itu, aku tidak menyangka bisa berdapatasi dengan baik di TK dan belum apa-apa sudah dipercaya kepala sekolah panutanku ibu Suriati, S.Pd SD. Alhamdulillah.
Balik lagi ke gempa, tiba-tiba aku merasa goncangan yang kuat dari tanah, spontan aku lari ke luar kelas, saat itu masih terjadi gempa, aku lihat lampu pijar di papan nama sekolah pecah, orang-orang mulai berhamburan, ibu Yati dan ibu Ima yang ada di kelas persiapan keluar dengan semua siswa dari kelas. Saat itu orang tua sudah memenuhi jalan depan sekolah menuju ke sekolah untuk menjemput anak-anaknya, termasuk ibu Ima, beliau lari ke SD untuk menjemput anaknya dan entah kemana setelah itu, tinggal aku dan ibu Yati yang langsung berkemas lalu kunci pintu sekolah. Aku buru-buru lari ke rumah. Saat itu hanya ada mama di rumah, Ona di Air Buaya, Amil dan Way di Ambon, Bapa di Bula.
Alhamdulillah tidak terjadi banyak kerusakan, tapi gempa susulan masih ada meskipun kecil. Aku dan mama mengungsi di Masjid Al-Kamal lalu pulang ke rumah setelah Dzuhur. Suasana saat itu begitu angker menurut aku, bayangkan masih terang benderang seperti itu, tapi jalan-jalan sunyi, kompleks sunyi, bahkam suara hewan pun tak ada, ditambah lagi listrik mati dan sinyal telepon dan internet hilang, gak serem tuh? Atau karena saat itu aku takut jadi seram ya. Selama tinggal di Kamal baru pernah aku merasakan suasana hening seperti itu. Malamnya orang-orang masih berjaga-jaga, saling mengingatkan untuk tidak tidur terlalu lelap. Aku sangat takut, aku shalat, mengaji dan makan, tapi tidak bisa tidur dengan tenang. Tetangga semua pada mengungsi di gunung, makanya di perkampungan sangat sunyi, namun yang paling unik adalah Mbak Sri Jamu masih bisa jualan jamu, hahahahah. Aku dan mama sampai terheran-heran.
Beberapa hari kemudian lampu akhirnya menyala, sudah ada sinyal meskipun masih belum stabil. Aku dan mama sangat khawatir kepada Ona di Air Buaya karena disana titik pusat gempa. Alhamdulillah, beberapa hari kemudian Ona pulang saat gerimis sore, kami sangat terharu saat itu. Akhirnya bisa berkumpul lagi.
Gempa dan keunikannya selesai, kemudian wabah covid-19 menyapa. Menurut berita, wabah corona atau covid-19 berasal dari Cina, lalu menyebar kesuluruh penjuru dunia termasuk Indonesia, Ambon, dan Desa Kamal. Kalau tidak salah sekitar bulan maret 2020 sekolah-sekolah di Desa Kamal sudah mulai menerapkan sekolah online lewat zoom atau pemberian tugas lewat Whatsapp dan Google Classroom atau sekolah bergilir, jaga jarak dimana-mana, pakai masker, cuci tangan, sampai drama sertifikat vaksin. Aku sendiri di vaksin dua kali, Alhamdulillah dengan dosis rendah, jadi tidak ada efek samping setelah itu. Uniknya banyak yang rela bayar untuk dapat sertifikat vaksin palsu karena ada rumor vaksin covid punya efek samping 5 atau 10 tahun kedepan. Jadi, agar bisa bepergian, masyarakat rela bayar sampai Rp 300.000 untuk satu sertifikat.
Menyedihkan bayak korban saat itu, orang yang meninggal di tahun itu harus menggunakan peti, dikubur di pemakaman khusus dan ditangani oleh nakes dengan menggunkan APD (Alat Perlindungan Diri) lengkap mirip astronot. Orang-orang pada saat itu sangat takut ke rumah sakit, takut dikatakan kena covid lalu diisolalsi. Batuk dan flu saat itu sudah merupakan penyakit serius mematikan, makanya tidak ada yang berani batuk atau bersin ditempat umum, coba-coba saja dan semua mata akan tertuju padamu. Setiap kali bepergian yang jaraknya jauh kita akan diukur suhu badan, diperiksa sertifikat vaksin dan wajib pakai masker, duduk di tenpat umum harus ada jarak kurang lebih 1 meter. Tebak berapa lama masyarakat bertahan dengan new normal ini ? tidak sampai setahun hahahaha.
Dari sinilah mulai tercipatnya WFH (Work From Home), mulai digunakan banyak aplikasi meeting seperti Zoom, Google Meet, (BTW ini sudah tahun baru wooy, aku nulisnya kelamaan sampai udah bunyi kembang api sana sinii). Akhirnya kita mengenal istilah daring dan luring (cari tau aja deh sendiri), mengirim tugas dan bikin Kelas lewat Google Classroom, mulai diadakan bimtek daring, siaran langsung Bimtek di Youtube sampai perubahan-perubahan dan peratiuran baru dari Pemerintah dalam banyak aspek. Yah begitulah
Covid-19 sepertinya berakhir tuntas di tahun 2021 atau 2020 akhir, Capek gak sih dirumah terus, bosan banget. Tapi saat itu kami perlahan-lahan mulai sekolah lagi, meskipun tidak full masuk setiap hari, khusus siswa, kalau guru, setiap hari. Banyak juga artis-artis muda dan content creator yang mengawali karir dari covid-19 dan bertahan sampai sekarang, war tanaman hias viral, segala jenis masker bermunculan, yang gratisan sampai yang paling mahal. Pencuci tangan yang botol kecil sampai yang 1 liter pun ada. Gak nyangka semua itu sudah berlalu.
2021 aku jadi pamong plus wakasek kurikulum hahahaha. Saat itu ada mahasiswa PPL dari Universitas Pattimura prodi PLS konsentrasi PAUD di sekolah kami. Aku berusaha jadi pembimbing yang baik, memberikan saran dan masukan kepada mahasiswa sesuai dengan pengalamanku pernah dibimbing oleh pamong dulu saat PPL. Pada akhirnya saat hari perpisahan aku mendapat 2 sertifikat dan 2 amplop hihihi, aku dan ibu Yati kaget mengapa ada 2 amplop untuk aku, ternyata satu untuk pamong dan satu untuk wakasek. Masya Allah, Alhandulillah.
Tahun 2022, untuk pertama kalinya TK Al-Hilaal Kamal membuat wisuda TK besar-besaran di Gedung Serbaguna Penginapan Kholifah. Acaranya meriah dan sukses. Namun, ternyata itu adalah wisuda TK Al-Hilaal pertama dan terakhir, karena tahun ajaran selanjutnya, ibu Kabid PAUD dan PNF sudah menerapkan peraturan tidak boleh wisuda untuk siswa TK/PAUD.
2023 pun menyapa dan aku selalu sibuk dengan rutinitasku, pekerjaan administrasi, membuat laporan BOP, mengikuti kegiatan di tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi dan bertemu dengan guru-guru TK lainnya.
2024 datang menyapa dan ya begitulah, aku sibuk dengan paket Jastip (btw aku mulai jadi admin Jastipkita dari tahun 2022 setalah acara Wisuda TK Al-Hilaal Kamal). Alhamdulillah, meskipun aku tidak pernah posting tentang jastip tapi banyak orang yang memakai jasa JastipKita Waisarisa. Pengalaman jastip bikin aku kenal banyak kenek bis hehehe, aku juga kenal orang-orang baru yang baik dan sopan, pekera keras, dan bertanggung jawab.
Semakin kesini aku semakin menyadari bahawa rejeki dalam hidup salah satunya adalah bekerja dengan orang-orang baik, Ternyata tidak semua orang diberi kesempatan itu. Terbukti ada teman yang curhat, sudah bekerja mati-matian tapi tidak dihargai, ada yang tidak pernah akur dengan rekan kerja, rekan kerja punya kubu masing-masing, rekan kerja saling harap, tidak mau berusaha, ya begitulah.
Aku sangat bersyukur berada di TK Al-Hilaal Kamal, meskpun kadang aku kerepotan dengan pekerjaan yang mendadak dan segera, tapi kami semua akur. Kami berempat, Aku, Ibu Ima, dan Eka masih bisa mempertahankan keharmonisan di lingkungan kerja. Ibu Yati sebagai kepala sekolah merupakan orang yang sangat tegas dan berwibawa. Beliaulah orang yang percaya kepada kemampuanku bahkan ketika aku sendiri ragu aku bisa. Beliaulah yang mendorong aku mengenal banyak hal. Aku belajar banyak dari beliau.
Seiring berjalannya waktu aku belajar banyak hal, mulai dari jadi mc, belajar Excel, mendesain lembar kerja anak, mengetahui cara membuat undangan resmi, surat resmi, menyusun rapot TK, kemudian bertemu dengan orang-orang penting dari Kementrian Pendidikan dalam kegiatan bimbingan teknis, pejabat Bupati, Wakil Bupata, Kepala Dinas, berkenalan dengan kepala-kepala sekolah lain saat mengikuti musyawarah kerja Yayasan Al-Hilaal di Ambon yang menbuat aku akhirnya naik lift dan tinggal di hotel selama 3 malam, bertemu dan saling chat dengan pegawai di dinas pendidikan, mengisi sispena dengan baik dan lancar sampai akhirnya mendapat nilai akredtasi A. Semua adalah pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan.
Pengalaman yang unik adalah merasakan mogok motor di perjalanan ke Piru (heheheh), di tahun 2024 kurang lebih 4 kali aku mengalaminya dan diberi tumpangan oleh orang.
Semua pengalaman selama lima tahun bekerja di TK Al-Hilaal Kamal membuat aku sadar bahwa jangan pernah bosan untuk belajar, jangan jadi orang yang asal-asalan dalam bekerja, terlalu banyak drama dan tidak suka ditegur, capek istirahat bukan menegeluh lalu bad mood, kalau ada hal yang kurang berkenan sebaiknya dibicarakan baik-baik, tidak ada manusia yang sempurna, pengalaman dan ilmu yang kita miliki bisa jadi tidak dimiliki orang lain, sama halnya dengan orang lain juga pasti mempunyai ilmu dan pengalaman yang tidak kita miliki.
Jangan pernah capek jadi versi terbaik dari dirimu sendiri, jangan pernah sia-siakan kepercayaan orang lain kepadamu, usahakan selalu menjadi orang yang berintegritas, punya prinsip jelas dan pendirian yang kokoh.
Ilmu apapun yang kamu pelajari dan kausai harus sejalan dengan agama sebagai landasan utama. Adab dan Akhlak jangan sampai lebih rendah dari ilmu, karena itu adalah awal kehancuran. Dengan hilangnya adab dalam diri kita, maka ilmu yang kita miliki tidak ada gunanya.
Resolusi untuk tahun 2025 semoga tahun ini bisa menjadi tahun yang lebih produktif lagi. Insya Allah dimudahkan mempelajari hal-hal baru lagi. Aaamiiin
Sepertinya ini tulisanku yang paling panjang. Aku sampai tidak melihat kembang api, tapi aku memang tidak terlalu tertarik sih. Sampai jumpa lagi
Salam Hangat
Milza :)
Komentar
Posting Komentar