Sombong, Penyakit Hati Yang Merugikan

Biasanya kita selalu was-was ketika didiagnosis mengidap salah satu jenis penyakit yang menyerang anggota tubuh kita. Hal ini membuat kita mengubah pola hidup, menjaga setiap asupan gizi dalam tubuh, mengkonsumsi beberapa jenis obat atau vitamin, konsultasi dengan dokter ahli, rela antri dan mengeluarkan banyak uang hanya untuk satu harapan yaitu penyakit yang kita derita tidak semakin parah dan akan lebih baik lagi jika penyakit tersebut segera hilang dari tubuh kita.

Upaya yang kita lakukan itu memang sangat benar, semua adalah bentuk ikhtiar menjaga karunia Allah Swt. yaitu tubuh kita sendiri. Siapa yang tidak menginginkan hidup sehat ? Semua orang di belahan dunia manapun pasti menginginkannya. Punya tubuh yang sehat dan kuat, bebas makan apa saja, kemana saja dan kapan saja, sangat menyenangkan.

Namun, apakah kita pernah berpikir, dibalik tekad kita menjaga fisik dan raga kita agar tetap bugar dan terbebas dari berbagai penyakit, sebenarnya ada satu anggota tubuh kita yang perlu dijaga kesehatannya agar hidup kita bisa lebih tenang dan tenteram, ialah hati.

Banyak orang yang terlalu fokus dengan fisik sampai lupa bahwa ia pun perlu menjaga hatinya. Padahal, hati yang tenang dalam menghadapi setiap cobaan hidup adalah kunci agar hidup semakin tenteram, semakin mudah menghadapi gelap dan mendungnya dunia, melewati lembah nan tinggi atau samudra nan dalam. Hatilah yang menjaga diri kita agar tetap stabil.

Mood yang berantakan, emosi yang tak terkendalikan, tak mampu membuat kita dapat menjalani hidup dengan baik, meskipun fisik kita sehat dan bugar, rekening kita full, harta benda tertata rapi. 

Seberpengaruh itu hati terhadap diri kita sendiri. Jadi, tak heran jika banyak orang yang membutuhkan jasa psikologi atau terapi agar hidup lebih damai.

Rasulullah Saw. pernah bersabda mengenai hati

"Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)" H.R Imam Bukhari 

Jelaslah bahwa, kesehatan hati kita tak kalah penting daripada kesehatan fisik. Hati yang senantiasa bersih akan terhindar dari berbagai penyakit hati yang dapat merugikan manusia itu sendiri. 

Salah satu penyakit hati itu adalah sifat sombong. Sifat yang membuat kita merasa lebih hebat dari orang lain, membuat kita tidak memerlukan orang lain. Sifat ini membuat kita merasa lebih unggul dari orang lain dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu pendidikan, kesehatan, keturunan, apalagi harta kekayaan. 

Padahal sifat sombong lah yang menyebabkan setan dikutuk oleh Allah Swt. dan diusir dari surga. Lantas mengapa kita masih mempertahankan sesuatu yang dibenci oleh Allah Swt. ?

Perhatikanlah firman Allah Swt. tentang sifat sombong dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 18 

"Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri"

Sifat sombong atau membanggakan diri hanya akan merusak diri kita sendiri. Sebagai seorang manusia yang beriman, tidak patut bagi kita merasa lebih baik dari orang lain. Bukankah semua karunia Allah Swt. ini kelak akan dipertanggungjawabkan? Harta benda yang susah payah kita kumpulkan, pekerjaan dan jabatan yang diberikan, wajah cantik dan rupawan, semuanya kelak akan dihisab di akhirat. Sudah sepatutnya kita memikirkan hal tersebut, daripada menyombongkannya.

Ustad Muhammad Nudzul Zikri, Lc dalam sebuah video kajiannya mengatakan bahwa sifat sombong artinya menolak kebenaran dan meremehkan orang lain, serta  dosa yang diakibatkan oleh sifat sombong sangat kecil peluangnya untuk bertaubat. Sehingga suatu ketika kita tergelincir, maka segeralah bertaubat. 

Dengan demikian, menjaga kesehatan hati kita adalah sebuah upaya yang besar yang harus selalu kita kerjakan. Menjaga hati agar tidak merasa lebih baik dan menolak pendapat orang lain adalah bentuk kebaikan kepada diri kita. Setiap manusia tak bisa lepas dari dosa dan noda, tak sempurna. Kekurangan dan kelemahan kita akan selalu ada. Mendengarkan dan mengakui ilmu yang disampaikan orang lain tidak membuat kita hina dan rendah, justru akan menambah pengetahuan kita. 

Jangan biarkan penyakit hati menguasai diri kita. Dengan memperbanyak dzikir dan mohon ampun kepada Allah Swt. akan menghindarkan kita dari sifat-sifat tercela tersebut.




Komentar

Postingan Populer