Be Yourself, a good teacher, a good leader

Setiap orang punya kebiasaan tertentu yang membuat ia berbeda dari orang lain.

Setiap orang punya ciri khas saat berbicara, menyapa orang lain, atau melakukan sesuatu.

Apa yang nampak dari diri kita, itulah yang akan dikenang, itulah yang orang lain akan ingat tentang diri kita.

Tampilan visual diri kita akan lebih meyakinkan, lebih dari apa yang sedang kita pikirkan.

Cara kita menyapa, berkomunikasi dengan teman sebaya atau anak-anak akan menjadi penilaian orang lain kepada diri kita.

Penilaian itu akan berlanjut dengan cara kita memecahkan masalah, mengendalikan emosi, dan memimpin suatu forum.

Tidak mudah menjadi pribadi yang tangguh, pemimpin yang bijaksana, bahkan pribadi yang patut dicontoh, meskipun seseorang tersebut berprofesi sebagai pendidik, yang bertanggung jawab mendidik anak orang lain, memberikannya ilmu, mengajarkannya kebiasaan yang baik. Tentu tak mudah.

Oleh karena itu, pendidik harus mampu menempati dirinya dalam posisi yang baik, memiliki komunikasi yang baik, berintegritas, dan pengendalian emosi yang stabil. Hal ini akan menjadi tolak ukur dan penilaian masyarakat terhadap diri pendidik itu sendiri.

Tak bisa dipungkiri bahwa terkadang pendidik juga tidak mampu mengendalikan dir sendiri, asal-asalan dalam memecahkan masalah, bahkan kurang kompeten. 

Sebagai pendidik yang bijaksana, ia harus mampu menyadari masalah tersebut dan berusaha mengubahnya menjadi lebih baik.

Pendidik harus menyadari bahwa dirinya selalu diamati oleh siswa dan orang tua, caranya berbicara dan bersikap akan menentukan penilaian baik atau buruk yang diberikan siswa dan orang tua murid kepadanya. Jadi, pendidik pun wajib berbenah, memilah mana yang baik dan tidak, yang harus ia lakukan di hadapan siswa. 

Pendidik pun harus mengakui bahwa ia tidak bisa serta merta berubah dan memiliki banyak ilmu, jika ia tidak selalu memperkaya pengetahuannya. Oleh karena itu, selalu muhasabah dan semangat menuntut ilmu adalah sifat utama pendidik. 

Pendidik boleh memiliki seseorang yang diidolakannya sebagai teladan agar dapat dicontoh. Tapi, tetaplah menjadi diri sendiri. Contohlah semangatnya, sikapnya, dan ambilah ilmunya, tetapi jangan kehilangan jadi diri dengan menelan mentah-mentah pendapat orang lain. 

Perubahan yang kita lakukan tidak boleh menjadikan kita orang lain, namun membantu kita agar menjadi pribadi yang baik. Ibarat tanaman yang awalnya jelek karena hama yang banyak, ia lalu diberikan pupuk dan pestisida agar pertumbuhannya baik, bukan bertumbuh menjadi tanaman lain.



Komentar

Postingan Populer