Kabar Duka

Kabar duka datang dari negeri ku

Yang baru saja merayakan ulang tahun ke delapan puluh

Kabar Duka yang bermula dari kebijakan yang dibuat tanpa berpikir dahulu 

Semua bermula dari berita akan diberikan tunjangan sebesar Rp 50.000.000 kepada para anggota legislatif untuk mengontrak rumah di sekitar kantor DPR RI. Selain itu, beredar video aksi joget beberapa anggota legislatif di ruang rapat gedung DPR RI usai mendengar keputusan tersebut. 

Warga geram, bagaimana tidak. Sejak awal dilantik, Prabowo Subianto, selaku presiden RI mengatakan sendiri bahwa ia akan melakukan efisiensi anggaran. Namun, kenyataannya apa yang dikatakan tidak sejalan dengan yang dilakukan. Bagi-bagi jabatan dimana-mana, program kerja yang tidak jelas, sampai rangkap jabatan oleh beberapa pejabat. Ini tentu menguras anggaran.

Program hambur-hambur uang yang paling tidak berguna salah satunya adalah pemberian makanan gratis yang diklaim bergizi. Entahlah, pemerintah dengan segala tingkah lucunya.

Kebijakan demi kebijakan yang tak masuk akal itu menyulut api emosi masyarakat. Akhirnya, tepat tanggal 25 Agustus 2025 masyarakat berkumpul dan turun ke jalan. Menyuarakan ketidak setujuannya. Maju pantang mundur menuntut pembubaran DPR. Aksi ini membuat aparat dan warga sipil saling adu benteng pertahanan, sementara yang didemo, sedang WFH. Sungguh ajaib.

Lalu, ditengah-tengah kerusuhan itu, di jalan yang mulai gelap itu, sebuah baraccuda melintas, warga berlarian berhamburan.  Baraccuda itu berhenti sesaat dan warga berkumpul menyoraki, ada yang berteriak histeris, menangis, ada yang ingin menolong, namun baraccuda sekali lagi melindas dan menjauh. Kepergian baraccuda itu membuat warga semakin ramai berkumpul, suasana riuh berubah menjadi kesedihan. 

Masyarakat beramai-ramai mengangkat jasad seorang driver ojek online yang telah terkapar. Ia ditabrak, lalu dilindas. Seorang driver ojek online yang tak berniat mengikuti demo. Ia sedang mencari nafkah untuk keluarganya, kini telah kehilangan nyawanya. 

Kabar duka pun menyelimuti seantero negeri.

Video penabrakan dan pelindasan itu dengan cepat memenuhi jagat dunia maya. Postingan dengan caption belasungkawa berdatangan, juga oleh presiden dan ketua DPR RI. Lagu cinta Tabula Bale berganti menjadi lagu sedih Ibu Pertiwi disetiap postingan. 

Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang saat itu hendak mengantar pesanan salah satu customer-nya ditabrak lalu dilindas dengan kejamnya oleh baraccuda milik satuan Brimob. Seorang driver ojek online yang tak bersalah, menghembuskan nyawanya di tengah jalan tempat ia biasa mencari nafkah.

Anggota Brimob itu pun pasti tak menyagka ini akan terjadi. Namun, bukan berarti ia dibenarkan melindas seorang warga tak bersalah setelah ditabrak.

Affan Kurniwan, hari itu Kamis malam, 28 Agustus 2025. Ia berpulang. Kepergian seorang tulang  punggung keluarga yang begitu tiba-tiba menyisakan tangis dan sedih keluarganya juga masyarakat di negeri ini. 

Ya Rabb tempatkan ia di tempat terbaik di sisi-Mu. Aaaminn

Hingga artikel ini aku tulis, aksi demo masih berlanjut. Bahkan warga menjarah rumah beberapa anggota legislatif yang berkomentar buruk dan angkuh. Hal ini menciutkan nyali mereka dan beberapa diantaranya meminta maaf. 

Dilansir dari Tempo.co sebanyak 600 orang ditangkap karena aksi demo tersebut. Namun, menurut Sindo News jumlah yang ditangkap lebih banyak yaitu 950 orang. Korban tewas dan luka-luka pun bertambah.

Mari berdoa semoga aksi demo ini segera berakhir damai. Pelajaran penting kepada pemerintah untuk tidak asal mengambil keputusan. 

Cepat pulih Indonesia ku. 

Komentar

Postingan Populer